SUARAENERGI.COM – Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan robotika (robotics) memimpin perubahan transformatif di sektor minyak dan gas bumi (migas), sehingga mempercepat kemajuan dalam efisiensi operasional, keselamatan, dan pelestarian lingkungan. Teknologi ini telah mengubah pendekatan sektor ini terhadap kegiatan eksplorasi, produksi, pengolahan, dan logistik, serta melembagakan era baru inovasi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, keberlanjutan, dan keselamatan.
Project Manager for Disruptive Tech GlobalData, Saurabh Daga, menjelaskan bahwa AI dan robotika telah membawa perubahan besar di sektor migas, dan secara mendasar mendefinisikan ulang apa yang mungkin terjadi.
“Teknologi ini membantu kita mengatasi tantangan, mulai dari pengurangan biaya hingga peningkatan keselamatan dan keberlanjutan, serta menetapkan tolok ukur baru untuk efisiensi dan inovasi. Mulai dari operasi mandiri, optimalisasi pengeboran, inspeksi pengolahan, hingga optimalisasi armada. Mereka telah mentransformasikan operasi hulu, midstream dan hilir serta mendorong batas efisiensi dan inovasi,” ungkap Daga, Kamis (11/7).
Dalam laporan terbarunya berjudul “Cognitive Energy: Transforming Oil & Gas with AI and Robotics,” Globaldata menampilkan 50+ inovasi nyata AI dan robotika di sektor migas. Laporan ini mengkategorikan hal-hal tersebut berdasarkan dampaknya terhadap kasus-kasus penggunaannya, yang menunjukkan potensi transformasi di seluruh sektor.
Laporan tersebut, menurutnya, juga mengeksplorasi bidang-bidang baru seperti AI generatif dan robotika inspeksi saluran pipa, dengan contoh-contoh industri praktis. Di antaranya:
SLB yang berbasis di AS (sebelumnya Schlumberger) telah bermitra dengan INEOS Energy yang berbasis di Inggris untuk mengintegrasikan kemampuan AI melalui platform digital Delfi SLB. Kolaborasi ini menargetkan peningkatan kinerja operasional di seluruh operasi migas, penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), dan akuisisi baru. Hal ini menandakan langkah penting menuju solusi energi rendah karbon yang berkelanjutan, khususnya di kawasan Laut Utara.
Shell telah memulai penerapan teknologi AI generatif untuk pengeboran minyak di lepas pantai (offshore). Perusahaan ini berkolaborasi dengan startup AI yang berbasis di Texas, yakni SparkCognition, untuk meningkatkan kemampuan eksplorasi dan pengeboran laut dalam melalui pendekatan AI generatif yang dikembangkan bersama.
Petrobras bermitra dengan startup robotika ANYbotics untuk mengotomatiskan proses pemeriksaan aset di lokasi lepas pantainya, dengan menggunakan unit inspeksi robotik ANYmal X. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan dengan mendelegasikan tugas inspeksi yang berulang dan berbahaya kepada robot.
Sementara Kawasaki Heavy Industries Jepang, bekerja sama dengan TotalEnergies yang berbasis di Perancis, telah berhasil menyelesaikan pengujian lepas pantai menggunakan kendaraan bawah air mandiri (AUV) bernama SPICE untuk melakukan inspeksi pipa bawah laut di dekat Pulau Awaji, Jepang. AUV ini, dilengkapi lengan robot, menjawab kenaikan permintaan akan pemeliharaan pipa bawah laut di lapangan migas lepas pantai.
“Masa depan sektor migas bergantung pada AI dan robotika di seluruh rantai nilainya, mulai dari analisis seismik dan pemantauan real-time di hulu hingga pemeliharaan prediktif dan kilang mandiri di hilir. Tantangan seperti integrasi data, peraturan keselamatan, dan tenaga kerja terampil memerlukan solusi kolaboratif dan investasi strategis dalam penelitian dan pengembangan. Mengatasi hambatan-hambatan ini akan membuka jalan menuju efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi yang didorong oleh AI dan robotika di sektor ini,” ujar Daga menyimpulkan.**