SUARAENERGI.COM – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menggelar acara BPH Migas Goes To Campus di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai kegiatan usaha hilir migas. Kegiatan yang menampilkan diskusi “A-Z tentang Hilir Migas” disambut antusias para mahasiswa UNS.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengajak generasi muda untuk mendukung dan mengawasi pendistribusian BBM subsidi tepat sasaran. Menurutnya, mahasiswa merupakan agen perubahan. Dalam perjalanan bangsa Indonesia, sudah banyak bukti bahwa mahasiswa mampu membawa perubahan besar dan positif bagi kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, Erika yakin mahasiswa dapat membantu dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan dan ketentuan, serta membantu melakukan pengawasan agar distribusinya tepat sasaran.
“BBM bersubsidi diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. Adik-adik mahasiswa dapat membantu dengan menyebarluaskan informasi tersebut, serta ikut terlibat dalam pengawasan pendistribusian BBM dengan cara melaporkan penyalahgunaan BBM tersebut ke helpdesk BPH Migas 081230000136,” papar Erika.
Generasi muda, lanjutnya, dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang mendukung BBM subsidi tepat sasaran, serta menyebarluaskan informasi melalui kampanye di media sosial. “Mahasiswa dapat membuat konten-konten positif seperti BBM tepat sasaran. Juga dengan penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan, karena saat ini generasi muda sangat concern dengan BBM dan lingkungan yang bersih,” tambah Erika.
Siinergi BPH Migas dan UNS ini diharapkan dapat terus berlanjut. BPH Migas memerlukan masukan-masukan dari sivitas akademika, sebagai pertimbangan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan hilir migas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Anggota BPH Migas Iwan Prasetya Adhi memaparkan tentang tugas, fungsi, serta kinerja BPH Migas. Disampaikan bahwa BBM terbagi 3 jenis yaitu, Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT), yaitu minyak tanah dan Solar, kemudian Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, dan Jenis Bahan Bakar Umum (JBU), yaitu jenis-jenis BBM selain Solar dan Pertalite.
Disampaikan pula tentang Program BBM Satu Harga yang bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Kebijakan Pemerintah agar harga BBM di seluruh Indonesia sama. Misalnya, harga BBM di Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, sama harganya dengan di Solo,” katanya.
Tambah Iwan, mengingat terbatasnya anggaran negara, maka hanya golongan masyarakat tertentu saja yang berhak menikmati BBM bersubsidi.
Mewakili UNS, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi UNS Irwan Trinugroho.
mengapresiasi kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa, serta UNS secara keseluruhan.
Harapan berlanjutnya kerja sama antara BPH Migas dan UNS juga disampaikan Irwan. “Banyak hal yang bisa dikolaborasikan antara UNS dan BPH Migas, baik itu berupa kegiatan magang mahasiswa atau praktisi mengajar, karena kampus harus mampu menjaga relevansi antara pendidikan, penelitian dan dunia industri,” kata Irwan.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Area Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti menyampaikan bahwa sebagai implementasi kebijakan BBM subsidi tepat sasaran, PT Pertamina telah melakukan pelbagai upaya, seperti pendirian posko offline subsidi tepat, uji coba implementasi subsidi tepat, implementasi full cycle subsidi tepat, serta berkoordinasi dengan aparat hukum, terutama untuk penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Sementara Sales & Operation Region III PT PGN Widhi Nugroho memaparkan, gas bumi merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dibandingkan BBM dan harganya juga lebih murah. PGN menyalurkan gas untuk transportasi, rumah tangga, usaha kecil menengah dan industri.
Menanggapi paparan yang disampaikan, Mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari pengawasan BBM bersubsidi dan penindakan atas penyalahgunaan BBM subsidi, kendaraan listrik, hingga peluang kerja di industri hilir migas.