Antam, Hilirisasi Tambang, Laba ANTAM., smelter

Laba ANTAM Semester Pertama Tembus hingga Rp1,51 Triliun

Dok: Antam

SUARAENERGI.COM – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) anggota PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID) – BUMN Holding Industri Pertambangan, mengumumkan capaian kinerja keuangan Perusahaan yang positif pada periode enam bulan pertama tahun 2024 (Januari – Juni 2024, 1H24). Ditengah tantangan geopolitik-ekonomi global serta fluktuasi harga komoditas,  ANTAM berhasil menjaga volume produksi dan penjualan pada tingkat optimal.

Capaian kinerja keuangan ANTAM yang positif tercermin dari capaian laba periode berjalan 1H24 sebesar Rp1,51 triliun. Pencapaian ini didukung oleh produksi dan penjualan komoditas utama yang kuat, serta pengendalian biaya yang efisien, sehingga membukukan capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp2,42 triliun.

Pada periode 1H24, ANTAM mencatatkan capaian laba kotor sebesar Rp2,00 triliun, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp532 miliar. Pengelolaan beban usaha yang efisien tercermin pada pengeluaran sebesar Rp1,47 triliun, turun 23% dibandingkan 1H23 sebesar Rp1,91 triliun. Manajemen portofolio dan navigasi keuangan yang efektif telah mendorong peningkatan yang signifikan dalam penghasilan lain-lain sebesar 721% atau sebesar Rp1,12 triliun, dari capaian pada 1H23 sebesar Rp136,11 miliar.  Pada 1H24, capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTAM tercatat sebesar Rp64,52 per saham dasar.

Dari sisi posisi keuangan Perusahaan, pada 1H24 ANTAM mencatatkan nilai aset konsolidasian sebesar Rp39,18 triliun, meningkat 8% dari nilai aset pada 1H23 sebesar Rp36,37 triliun. Nilai ekuitas konsolidasian ANTAM pada 1H24 sebesar Rp29,69 triliun, tumbuh 25% dari nilai ekuitas pada 1H23 sebesar Rp23,68 triliun. Pada 1H24 total liabilitas ANTAM mencapai Rp9,49 triliun, turun 25% dari nilai liabilitas pada 1H23 sebesar Rp12,69 triliun.  Peningkatan saldo kas dan setara kas  pada akhir periode 1H24 tercatat sebesar Rp8,75 triliun, tumbuh 33% dari posisi pada akhir periode 1H23 sebesar Rp6,58 triliun, menunjukkan kesehatan likuiditas perusahaan yang solid, manajemen kas yang efektif, dan kapasitas untuk investasi.

Kinerja Produksi dan Penjualan Komoditas ANTAM 1H24
ANTAM berhasil mengatasi tantangan operasional yang disebabkan oleh kendala perizinan melalui strategi adaptif dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan 7% atau sebesar Rp23,19 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode 1H23 sebesar Rp21,66 triliun, dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp21,12 triliun atau setara 91% dari total penjualan bersih ANTAM periode 1H24. Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan domestik agar dapat memberikan fondasi yang lebih solid untuk pertumbuhan jangka panjang dan ketahanan bisnis di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global.

Pada periode 1H24, ANTAM menguatkan posisinya di pasar domestik melalui produk di Segmen Emas yang berkontribusi sebesar 81% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp18,83 triliun, meningkat 42% dari capaian pada 1H23 sebesar Rp13,30 triliun. Pada 1H24, ANTAM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 439 kg (14.114 troy oz.). Keberhasilan Perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar dan efektivitas strategi pemasaran berkontribusi pada peningkatan penjualan sebesar 18% mencapai 15.969 kg (513.415 troy oz.) jika dibandingkan capaian penjualan pada 1H23 sebesar 13.508 kg (434.292 troy oz.).

ANTAM melalui UBPP Logam Mulia merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi “Good Delivery List Refiner” di London Bullion Market Association (LBMA). Untuk mempermudah akses pelanggan terhadap produk Logam Mulia, ANTAM menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace Tokopedia (akun “Butik Emas Antam Official”), Shopee (akun “Butik Emas Antam Official Shop”), Blibli (akun “Butik Emas Antam Official Store”) dan TikTok Shop (akun “@butikemasantamofficial”) selain layanan pembelian offline pada jaringan Butik Emas Logam Mulia ANTAM yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia.

Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada 1H24 dengan proporsi 15% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp3,50 triliun. Kinerja penjualan Segmen Nikel dipengaruhi secara substansial oleh tantangan perizinan yang terjadi diawal tahun 2024 sehingga berdampak pada penjualan. Sepanjang 1H24, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 1H24 mencapai 6.778 TNi. Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 4,19 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTAM pada 1H24 tercatat sebesar 3,36 juta wmt.

Pada 1H24, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina dengan proporsi 3% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp725 miliar. Sepanjang 1H24 ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) sebesar 543 ribu wmt. Sejalan dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit ANTAM pada 1H24 diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan produksi CGA yang dioperasikan oleh Entitas Anak Perusahaan yaitu PT Indonesia Chemical Alumina. Sementara itu volume produksi produk alumina pada 1H24 mencapai 62.736 ton alumina. Volume penjualan produk alumina pada 1H24 mencapai 88.441 ton alumina, meningkat 23% dari capaian penjualan alumina pada 1H23 sebesar 72.107 ton alumina.

Pengembangan Hilirisasi ANTAM
Sesuai dengan komitmen untuk berfokus pada penyelesaian proyek strategis Perusahaan di tahun 2024, ANTAM mengembangkan berbagai alternatif untuk melanjutkan proses commissioning pada Pabrik Feronikel Haltim di Maluku Utara untuk memastikan kestabilan proses produksi sebelum operasi komersial.Terkait Proyek Kerjasama Pengembangan Ekosistem EV Battery di Indonesia, ANTAM bersama mitra strategis berkomitmen untuk mengakselerasi pencapaian milestone sesuai target Perusahaan di tahun 2024.

Selain itu, sebagai komitmen dalam hilirisasi pada komoditas nikel, pada tanggal 3 Mei 2024, entitas anak usaha ANTAM, PT Gag Nikel (“PT GN”), telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement dengan Newton International Investment Pte Ltd. (“Newton”), anak perusahaan yang dikendalikan oleh Tsingshan Group, atas potensi rangkaian transaksi termasuk pembelian sebagian kepemilikan saham yang dimiliki Newton pada suatu anak perusahaannya yang bergerak pada bidang pengolahan bijih nikel. Rangkaian transaksi tersebut akan berlaku efektif setelah beralihnya kepemilikan saham Newton pada suatu anak perusahaannya kepada PT GN pada tanggal penyelesaian transaksi. Kerjasama ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan Perusahaan.

Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Perusahaan terus berfokus pada penyelesaian pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (“SGAR”)  yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun. Sampai dengan Juni 2024, progres konstruksi pabrik SGAR telah mencapai 89%.**

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top