SUARAENERGI.COM – PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 134,4 miliar sepanjang semester I tahun 2023. Raihan ini meningkat secara signifikan sebesar 113,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami bersyukur Perseroan masih dapat membukukan kinerja keuangan yang sangat baik dan masih bertumbuh pada semester pertama tahun ini. Dengan suksesnya proses IPO RMKO pada 31 Juli 2023 lalu, mendukung Perseroan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana IPO pada kegiatan operasionalnya,” ungkap Direktur Utama RMKO, Vincent Saputra, dalam siaran pers, Senin (21/8).
Vincent menjelaskan, pertumbuhan pendapatan usaha tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan segmen jasa pertambangan dan penyewaan alat berat yang masing-masing memiliki kontribusi 76,0 persen dan 24,0 persen.
Berdasarkan laporan keuangan in-house Juni 2023, RMKO mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa pertambangan sebesar Rp 102,2 miliar atau meningkat 121,1 persen. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume OB removal yang meningkat 56,6 persen menjadi 1,4 juta Bcm. Tidak hanya itu, jumlah produksi batubara dan muatan Train Loading System (TLS) juga meningkat masing-masing 45,7 persen dan 40,2 persen.
“Selain itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa penyewaan alat berat pertambangan sebesar Rp 32,2 miliar atau meningkat 94,1 persen” ungkapnya.
Vincent juga menyampaikan, pihaknya selalu mengoptimalkan biaya dengan efisiensi penggunaan bahan bakar pada kegiatan operasionalnya. Hingga periode Juni 2023, RMKO telah menggunakan bahan bakar sebesar 624,5 ribu liter, atau meningkat 16,9 persen seiring pertumbuhan volume muatan kereta dengan TLS. Namun, perusahaan ini dapat mengurangi rasio penggunaan bahan bakar per MT batubara yang dimuat dengan TLS dari 1,18 liter/MT pada tahun lalu menjadi 0,98 liter/MT tahun ini atau lebih efisien 16,6 persen.
“Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha dan optimalisasi biaya operasional, Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 16,2 miliar atau meningkat sebesar 150,9 persen pada semester pertama tahun 2023,” jelasnya.
Aset RMKO tumbuh 88,7 persen pada Juni 2023 karena peningkatan aset alat berat pertambangan yang sebagian besar dibiayai dari aktivitas pendanaan. Hal ini menyebabkan liabilitas perusahaan meningkat 164,6 persen pada periode yang sama menjadi Rp 303,6 miliar.
Untuk memastikan keberlangsungan usaha dengan penerapan tata kelola yang baik, RMKO selalu berupaya menjaga rasio keuangan sesuai dengan ketentuan kredit. Hingga Juni 2023, perusahaan ini telah memenuhi semua ketentuan rasio keuangan kredit dengan rasio DER dan EBITDA masing-masing mencapai 2,3 kali dan 9,8 kali. Selain itu, seiring dengan peningkatan laba bersih usaha, modal perusahaan naik 13,9 persen pada periode yang sama.
Sementara Direktur Operasional, William Saputra, menyampaikan bahwa kinerja operasional pada semester pertama tahun ini masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang mendukung. Secara rata-rata, RMKO telah mencapai ±40 persen target operasional tahun 2023 pada semester pertama tahun ini.
Direktur Keuangan, Nathania Saputra, menyampaikan total penggunaan capex hingga Juni 2023 sebesar Rp 109,7 miliar, atau telah tercapai ±70 persen dari capex yang dianggarkan tahun ini. Penggunaan capex tersebut dapat mendukung RMKO untuk meningkatkan volume batubara secara signifikan dan meningkatkan pendapatan usaha.