SUARAENERGI.COM, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) secara resmi mengumumkan para pemenang Lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap II tahun 2024. WK yang dimaksud meliputi Kojo, Binaiya, Serpang, Gaea, dan Gaea II. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Migas, Tri Winarno, di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, pada Rabu (16/4).
Tri menjelaskan bahwa proses lelang untuk WK Migas tersebut telah dibuka sejak 3 Desember 2024. Dari kelima WK yang diumumkan pemenangnya, nilai total investasi dari komitmen pasti selama tiga tahun pertama masa eksplorasi mencapai USD 21,7 juta.
“Menurut perhitungan kami, bonus tanda tangan yang akan diperoleh Pemerintah dari lima WK migas ini mencapai USD 1,1 juta,” ungkap Tri.
Ia menambahkan bahwa ditetapkannya pemenang WK Migas tahap II ini menunjukkan bahwa sektor hulu migas Indonesia masih memiliki daya tarik di mata investor. Pemerintah pun terus mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif melalui penyempurnaan regulasi, perbaikan skema bagi hasil kontraktor, pemberian insentif, serta penyesuaian dalam ketentuan kontrak.
“Sejak empat tahun terakhir, dengan adanya penawaran WK migas menggunakan ketentuan yang lebih menarik, sudah ditandatangani 24 Kontrak Kerja Sama (KKS) baru,” lanjut Tri.

Ia berharap para pemenang lelang WK Migas dapat memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ketahanan energi nasional serta menjalankan komitmen pasti yang telah disepakati dengan penuh tanggung jawab.
“Kami mendorong para pemenang lelang WK migas untuk segera melaksanakan komitmen pastinya dan menyelesaikan proses penandatanganan kontrak kerja sama,” ujar Tri.
Dalam keterangannya, Tri juga menyampaikan bahwa sesuai arahan Menteri ESDM, ada tiga strategi utama untuk mendukung peningkatan produksi migas baik dalam jangka pendek maupun panjang, yang didukung oleh kebijakan-kebijakan pendukung.
Strategi pertama adalah optimalisasi teknologi dalam jangka pendek, termasuk penggunaan teknik horizontal multi stage fracturing dan metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Strategi kedua adalah reaktivasi sumur dan lapangan migas yang tidak aktif, baik oleh Kontraktor KKS sendiri maupun melalui kerja sama dengan mitra. Strategi ketiga, Pemerintah akan mendorong eksplorasi migas secara masif, dengan rencana menyiapkan sekitar 60 wilayah kerja dalam dua hingga tiga tahun ke depan.