SUARAENERGI.COM – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta masyarakat selain untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya G. Merapi juga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mash cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dan status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
“Pagi ini pukul 06:00 WIB, Gunung Merapi terlihat jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah. Cuaca berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14-18?C, kelembaban udara 55-94%, dan tekanan udara 837-918 mmHg,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso melaporkan, Sabtu (16/12).
Periode pengamatan tanggal 16 Desember 2023 pukul 00:00-06:00 WIB status kegempaan menunjukkan terjadi sejumlah guguran sebanyak 33 dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi selama 23.6-135.8 detik. tercatat pula gempa tektonik Jauh sebanyak 1 kali dengan amplitudo 7 mm, S-P dengan durasi 96.36 detik, lanjut Budi.
Budi juga melaporkan, perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi periode 8 – 14 Desember 2023 menunjukkan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi mash cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” jelas Budi.
Saat ini status Gunung Merapi masih dalam tingkat “SIAGA” karena itu Budi meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya selain itu juga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
“Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi,” pungkas Budi.