Perkembangan elektrifikasi di Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat. Era ini tak sebatas pada kendaraan listrik, tetapi ada juga mobil berbasis teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid di Indonesia lebih menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Contohnya, pada 2022, penjualan kendaraan ramah lingkungan tersebut mencapai 10 ribu unit. Kemudian, pada 2023, melonjak hingga mencapai 55 ribu unit. Sementara pada periode Januari-Juni 2024, penjualan mencapai 25,807 unit.
Kemudian, untuk kendaraan listrik memang mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2022, mencapai 10 ribu unit, lalu 2023 naik menjadi 17 ribu, sementara pada periode Januari-Juni 2024, tercatat penjualan mobil listrik mencapai 11,938 unit. Angka-angka tersebut menunjukkan permintaan mobil hybrid memang cukup tinggi dibandingkan kendaraan listrik. Adapun, Gaikindo mengungkapkan alasan dari mobil hybrid jauh lebih diminati dibandingkan kendaraan listrik.
“Mobil listrik itu membutuhkan infrastruktur khusus dibandingkan mobil jenis lainnya,” ujar Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo. Kemudian, harga dari mobil listrik juga masih terbilang tinggi dibandingkan mobil biasanya.
“Harganya mungkin masih lebih tinggi daripada mobil biasanya dan masyarakat masih memperhatikan dulu, intinya kesana semua pasti membaik,” Nangoi menambahkan.
Menurut Nangoi, banyaknya merek baru di pasar elektrifikasi saat ini diyakini bisa membuat penjualan mobil listrik meninggkat. “Kalau permintaan mobil 1 juta unit sementara hybrid dan lisrik bisa mencapai 100.000 unit di akhir tahun, itu artinya sudah 10 persen dari penjualan nasional,” katanya.
Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa bagaimanapun mobil bensin masih sangat diminati oleh masyarakat lantaran banyaknya masyarakat belum terbiasa dengan kendaraan elektrifikasi. “Tetap pasar kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) yang lebih banyak. Hanya saja pertumbuhan elektrifikasi cepat,” tutupnya. ***