SUARAENERGI.COM – Sebagai bukti komitmen nyata untuk membangun masa depan energi yang berkelanjutan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), meluncurkan program GERILYA Academy (Generation of Renewable Energy Involving Youth Action Academy) MSIB Batch 6. Program GERILYA Academy merupakan wadah yang dihadirkan Kementerian ESDM untuk memungkinkan mahasiswa berkontribusi secara langsung dalam agenda transisi energi nasional.
Plt. Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Jisman Hutajulu, pada sambutannya menyampaikan, mahasiswa GERILYA Academy dari batch sebelumnya telah berkontribusi dalam perencanaan, pemasangan, hingga operasi dan pemeliharaan berbagai jenis PLTS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Salah satunya mereka terlibat langsung dalam penyiapan dan perencanaan PLTS Terapung Cirata yang menjadi PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara. Pengalaman dari 3 batch sebelumnya (batch 1,2, dan 4), yang telah berpartisipasi dalam proyek-proyek EBT, menunjukkan pentingnya peran pemuda dalam menjawab tantangan global terkait perubahan iklim,” ujar Jisman di hadapan 89 peserta GERILYA Academy Batch 6, Kamis (29/2).
Jisman berharap, GERILYA Academy Batch 6 akan lebih memperkaya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, tidak hanya di bidang energi surya, tetapi juga bioenergi, hidro, dan panas bumi; dengan dukungan dari 18 perusahaan dan institusi di sektor energi yang telah berkomitmen dalam mendukung pelaksanaan kegiatan team-based project.
Jisman juga berpesan kepada para mahasiswa peserta Program GERILYA Academy MSIB Batch 6, agar dapat memanfaatkan waktu dan peluang dalam program ini dengan sebaik-baiknya.
“Jadilah agen perubahan yang berkontribusi secara nyata dalam upaya kita bersama mencapai transisi energi yang berkelanjutan melalui kompetensi yang didapatkan dari program GERILYA Academy. Kami berharap, dengan dukungan dari semua pihak, termasuk 18 perusahaan dan institusi di sektor energi terbarukan, GERILYA Academy akan terus mempersiapkan generasi muda yang berdedikasi dan kompeten, siap menjadi pemimpin dalam upaya transisi energi di Indonesia, ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam menyampaikan bahwa Program GERILYA Academy bertujuan untuk membekali para mahasiswa dengan kompetensi yang kekinian, terutama dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT).
“Kita tahu bahwa transisi energi menuju EBT merupakan agenda yang sangat penting dan menjadi bagian dari ekonomi hijau ke depan. Karenanya sangat penting bagi mahasiswa yang di kampusnya belum banyak mengenal program EBT mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang EBT melalui program GERILYA Academy,” tuturnya.
Plt. Direktur USAID Indonesia Erin Nicholson pada sambutannya menyampaikan bahwa USAID akan mendukung Pemerintah Indonesia dalam pemberdayaan generasi muda untuk mengambil peran kepemimpinan dalam transisi energi di Indonesia.
“Amerika Serikat percaya bahwa generasi muda adalah kunci masa depan berkelanjutan bagi kita semua. Melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), kami dengan senang hati dapat terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam memberdayakan generasi muda dengan membekali mereka keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk mengambil peran kepemimpinan dalam transisi energi di Indonesia,” ujarnya.
GERILYA Academy merupakan inisiatif Kementerian ESDM untuk melibatkan mahasiswa dalam upaya mengembangkan EBTKE di Indonesia. Dalam GERILYA Academy Batch 6, 89 mahasiswa dari 45 perguruan tinggi di seluruh Indonesia telah dipilih melalui proses seleksi ketat dari total 1.620 pendaftar. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian ESDM dengan Kampus Merdeka Kemendikbudristek dan didukung USAID-Sinar.
Kegiatan GERILYA Academy juga didukung oleh 16 mitra badan usaha, yaitu PT Bukit Asam, PT PLN Nusantara Power, Sarulla Operation Ltd., KAS Green Energy, PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE), LEIN Power, PT Jayatama Adi Sentosa, Reja Aton Energi, Energi Lima Pilar, Ailesh Power, PT ATW Solar Indonesia, Sumber Energi Surya Nusantara, Warung Energi, Yayasan Rumah Energi, IESR, dan PowerChina HuaDong Engineering Corporation Limited.
Program Gerilya Academy adalah program lanjutan yang sebelumnya Bernama GERILYA (Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya). Jika pada batch sebelumnya hanya berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tahun ini mahasiswa akan mengeksplorasi pengembangan EBT secara lebih luas. Selama 2 tahun berlangsung, program GERILYA telah meluluskan 171 mahasiswa dari 51 kampus di Indonesia.