SUARAENERGI.COM – Lagi-lagi harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Target harga emas mencapai US$2.500 per troy ons kini semakin dekat, hanya butuh beberapa poin saja untuk mencapai target tersebut. Harapan mengenai pemangkasan suku bunga The Federal Reverse (The Fed) Amerika Serikat (AS) kini semakin nyata.
Pada perdagangan Selasa (16/7/2024) harga emas di pasar spot ditutup melesat 1,92% di level US$ 2.468,57 per troy ons. Penutupan harga tersebut menjadi penutupan tertinggi sepanjang masa. Tersisa kurang lebih 30 poin lagi untuk mencapai level psikologis baru di US$2.500 per troy ons.
Kenaikan harga emas juga didorong oleh aksi pembelian dari beberapa bank sentral dunia di sepanjang tahun 2024.
Negara gerbang timur dan barat, yakni Turki menjadi negara dengan pembelian emas terbesar di dunia selama periode lima bulan pertama tahun 2024 dengan total pembelian 43,7 ton.
China kini tidak lagi masuk dalam posisi utama sebagai bank sentral dengan pembelian emas terbesar. Negeri tirai bambu kini masuk dalam posisi kedua sebagai bank sentral dengan pembelian emas dengan total pembelian 28,9 ton.
Dan India masuk dalam posisi ketiga dengan total pembelian sebesar 27,8 ton sejak Januari hingga Mei 2024.
Menurut survei World Gold Council (WGC) terbaru, 29% bank sentral berencana untuk menambah lebih banyak emas ke cadangan mereka dalam 12 bulan ke depan. WGC mengatakan bahwa itu adalah level tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2018.
Hanya 3% yang mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengurangi cadangan emas.
Awal tahun ini, World Gold Council mengatakan bahwa kelanjutan pembelian emas mendukung ekspektasinya, dimana 2024 akan menjadi tahun yang solid lagi bagi permintaan emas oleh bank sentral.
Hingga periode Mei 2024, World Gold Council mencatat Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan cadangan emas terbesar di dunia dengan 8.133,46 ton.**
