SUARAENERGI.COM – Paska persetujuan Plant of Development (POD) I Revisi Lapangan Kaliberau, perkembangan Proyek Sakakemang dengan operator Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Repsol terus berprogres. Berdasarkan data di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), hingga 28 Mei 2024 proyek tersebut sudah menyelesaikan basic engineering design for gas processing dan CO2 separation di April 2024, dan kemudian per 24 Mei 2024 sudah menyelesaikan tender front end engineering design (FEED) dengan telah ditetapkannya PT Synergy Engineering sebagai pemenang tender.
Pelaksanaan tender FEED ini diselesaikan sesuai rencana dalam AFE yaitu di pertengahan Kuartal 2 2024. Oleh karenanya SKK Migas dan KKKS Repsol optimis seluruh pekerjaan FEED akan bisa diselesaikan di akhir tahun 2024.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro di Jakarta, Jumat (31/5/2024) mengatakan bahwa perkembangan proyek Sakakemang sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Dia mengharapkan dengan perkembangan proyek Sakakemang yang saat ini sudah masuk proses tender FEED diharapkan bisa tuntas hingga selesainya pekerjaan FEED di tahun 2024.
Dia menyebutkan sejak POD I Revisi Lapangan Kaliberau disetujui sehubungan dengan adanya penambahan lingkup pekerjaan yang baru, SKK Migas dan Repsol melakukan upaya-upaya nyata, sehingga sekarang ini, progresnya sudah terlihat dengan baik yaitu telah selesainya tender FEED.
Dengan penunjukkan pemenang lelang pekerjaan FEED ini maka Repsol telah membuktikan milestone keseriusan dan komitmen didalam pelaksanaan pekerjaan dimana diharapkan Pengembangan Lapangan Sakakemang dapat diproduksikan pada awal 2028.
“Bagi kami, dengan perkembangan proyek Sakakemang hingga saat ini menunjukkan komitmen dari Repsol untuk terus berinvestasi di hulu migas Indonesia. Ini tentu kabar yang baik dalam upaya mendorong pemanfaatan gas di blok tersebut, sehingga kedepannya dapat menambah pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan gas nasional dan mendukung program ketahanan energi Pemerintah,” ujar Hudi.
“Perkembangan positif proyek Sakakemang, juga bermakna luas, karena menjadi penegasan dari komitmen Repsol untuk terus berinvestasi di Indonesia,” sambung Hudi.
Berdasarkan POD I revisi, lapangan Kaliberau akan memproduksikan cadangan gas sebesar 474.28 BSCF hingga akhir kontrak pada tahun 2040 dengan keseluruhan biaya investasi mencapai sekitar US$ 631,7 juta yang terdiri atas biaya pengeboran dan komplesi sebesar US$168,8 juta dan biaya fasilitas produksi sebesar US$462,9 juta.