SUARAENERGI.COM – Pada tanggal 18 dan 19 Desember 2023, Tangguh LNG menerima kunjungan dari bagian pengawas internal serta bagian eksploitasi SKK Migas di lapangan Tangguh LNG, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Didampingi tim, Deputi Pengawas Internal Irjen (Purn) Eko Indra Heri dan Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas Bambang Prayoga berkesempatan melihat langsung lapangan Tangguh LNG, termasuk fasilitas Train 3 yang baru saja rampung dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, 24 November lalu.
Rombongan diterima oleh James Tehubijuluw, bp procurement senior manager Asia Pacific, India & Australia; Budhira L Tobing, operations installation site manager; Sidik Darusulistyo, production support manager; Raditia Patriaji, ethics & compliance manager; serta Darren Stags, project general manager Tangguh Expansion Project-Onshore.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memonitor dan memastikan keberlangsungan proses lifting di Tangguh LNG jelang akhir tahun, termasuk persiapan lifting untuk diantarkan ke PLN (FSRU Lampung). Adapun di tahun 2023, Tangguh telah memproduksi 130 kargo dan telah dikirimkan dengan aman ke para pembeli di Asia dan Indonesia. Tangguh juga telah melakukan pengapalan kargo LNG pertama dari Train 3 ke PLN tanggal 18 Oktober silam. Perlu diketahui bahwa 75% dari kargo Tangguh Train 3 dialokasikan untuk pasar domestik melalui PLN.
Dalam kunjungan ini, Irjen (Purn) Eko Indra Heri berharap agar Tangguh dapat terus mempertahankan dan meningkatkan produksinya; dan juga terus menjaga usaha-usaha pengendalian risiko sosial yang selama ini telah dilakukan. Selain itu, dia juga menekankan agar Tangguh dapat menjaga aspek keselamatan kerja secara maksimal.
”Tangguh saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai sekitar sepertiga produksi gas nasional. Oleh karenanya keandalan operasional Tangguh termasuk di dalamnya safety harus dijaga betul untuk memastikan kelancaran produksi di Tangguh”, ujarnya.
Eko juga menekankan agar kontribusi Tangguh terhadap keberlanjutan lingkungan terus ditingkatkan, karena sejalan dengan program Pemerintah dan merupakan salah satu target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0, bahwa peningkatan produksi migas nasional diikuti dengan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
”Kegiatan penanaman pohon yang melibatkan masyarakat sekitar dan komunitas lingkungan harus terus ditingkatkan, karena hal ini merupakan wujud keberpihakan terhadap lingkungan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat”, kata Eko.
Selain mengenai produksi dan lifting, dalam kunjungan ini, dilakukan pula pembahasan mengenai aspek sosial dari keberadaan Tangguh di provinsi Papua Barat. Saat ini sekitar 70% dari pekerja di bagian operasi Tangguh LNG berasal dari tanah Papua dan sejak 2017, sekitar 5.450 masyarakat dari tanah Papua telah bekerja di proyek Tangguh Train 3 dan telah mengikuti berbagai program pelatihan.
Dalam kesempatan ini pula, tim SKK Migas bersama dengan perwakilan Tangguh LNG melakukan penanaman mangrove di area lapangan Tangguh LNG. Bulan November lalu, bp beserta kontraktornya telah melakukan penanaman 3.000 bibit mangrove di area proyek pengembangan Tangguh. Hal ini sejalan dengan usaha Tangguh LNG untuk terus melestarikan bio diversity yang terdapat di area lapangan.