OPINI

Tak Ada Urgensi Menaikkan Harga BBM Subsidi

Pada Februari 2024, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjamin bahwa Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM Subsidi sampai Juni 2024. Tidak hanya harga BBM subsidi, harga BBM non-subsidi juga ditahan sejak menjelang Pilpres 2024. Hingga akhir Juni 2024, Pemerintah belum memutuskan kenaikan harga BBM pada Juli 2024. Di tengah pelemahan rupiah terhadap US Dollar, haruskah Pemerintah menaikkan harga BBM pada Juli 2024?

Pemerintah seharusnya tidak perlu menahan lebih lama lagi harga BBM non-subsidi. Serahkan saja keputusannya kepada Pertamina untuk menetapkan harga BBM non-subsidi sesuai degan harga keekonomian. Dengan demikian, Pemerintah tidak perlu membayar kompensasi kepada Pertamina pada saat harga BBM non-subsidi di tetapkan di bawah harga keekonomian. Namun, Pemerintah jangan menaikan harga BBM subsidi pada Juli 2024. Alasannya, meskipun harga minyak dunia cenderung naik hingga mencapai US$ 80,72 per barel, namun rata-rata harga minyak dunia lebih rendah dari ICP (Indonesia Crude Price) yang ditetapkan dalam APBN. Inflasi masih terkendali, pada Mei 2024 mencapai 2,8% YOY (year on year). Hanya, kurs Rupiah terhadap US Dollar terus melemah hingga tembus Rp. 16.400 per US Dollar.

Berdasarkan indikator tersebut, Pemerintah tidak perlu menaikan harga BBM subsidi pada Juli 2024. Kalau harga BBM Subsidi dinaikkan, sudah pasti akan memicu inflasi yang menyebabkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sehingga menurunkan daya beli rakyat. Di tengah pelemahan rupiah yang berlanjut, melambungnya inflasi akan memperburuk perekonomian Indonesia. Bahkan berpotensi menyulut krisis ekonomi lantaran terjadinya pelemahan Rupiah terhadap US Dollar, dibarengi inflasi yang meroket.

Untuk mencegah potensi krisis ekonomi di Indonesia, Pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM non-subsidi sesuai harga keekonomian. Namun tidak ada urgensi bagi Pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi pada Juli 2024, bahkan Pemerintah harus tetap menahan harga BBM subsidi hingga Desember 2024. Kalau Pemerintahan Joko Widodo nekat menaikkan harga BBM subsidi pada Juli 2024, tidak diragukan lagi kenaikan harga BBM subsidi itu akan menjadi beban bagi Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Fahmy Radhi

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top